Kamis, 28 Oktober 2010

Jaringan Man

Ini adalah sedikit pengetahuan tentang Man :

Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

Metropolitan Area Network ( MAN )

Membangun & Implementasi sistem jaringan yang mengkolaborasikan antar server guna memenuhi kebutuhan internal perusahaan dan pemerintah dalam mengkomunikasikan jaringan yang dipergunakan sehingga dapat melakukan kegiatan seperti chat, messenger, video dan lain – lain dengan bandwidth lokal.


Mengapa Disain MAN Menjadi Penting?

Salah satu penyebab utama mengapa hancurnya jaringan Wireless LAN yang dikembangkan untuk WARNET di Jogyakarta & beberapa kota lainnya di Indonesia adalah karena tiban-tibanan antar WARNET tanpa mempedulikan rekan WARNET yang lain yang juga menggunakan peralatan WLAN untuk akses ke Internet-nya.

Rekan-rekan WARNET kebanyakan berfikir dengan menggunakan antenna parabola 24dBm, dengan power amplifier 1 Watt maka akan dijamin memperoleh akses yang baik untuk mencapai Intrenet berkecepatan tinggi 2-11Mbps, ternyata tidak semudah itu apalagi banyak rekan WARNET lainnya yang ternyata berfikiran yang sama akhirnya semua WARNET tiban-tibanan & jaringan menjadi hancur lebur, tidak ada yang menang dengan cara preman, tiban-tibanan & menaikan power untuk menguasai jaringan.

Dengan kondisi demikian sangat dibutuhkan rancangan Metropolitan Area Network (MAN) yang baik agar masing-masing Base Transceiver Station (BTS) hanya di bebani 20-35 node saja & masing-masing kanal BTS tidak saling mengganggu. Secara total maka frekuensi reuse menjadi maksimal di satu wilayah.

Alokasi Kanal WLAN dalam Wireless MAN

Hal lain yang perlu diperhitungkan baik-baik juga adalah penggunaan frekuensi supaya tidak saling mengganggu satu dengan lainnya. Pada band 2.4 GHz yang dialokasikan untuk komunikasi data WLAN adalah antara 2.4-2.485 GHz. Band tersebut di bagi dalam sebelas (11) kanal seperti tampak pada tabel.


Jika kita perhatikan baik-baik maka terlihat bahwa jarak frekuensi tengah antar kanal hanyalah 5MHz, padahal lebar total bandwidth sebuah pemancar Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) yang digunakan dalam Wireless LAN adalah 22MHz, oleh karena itu pada kanal di atas sebetulnya sinyal yang dipancarkan antar kanal akan saling meng-interferensi satu sama lain – atau istilah lebih halusnya sinyal antar kanal akan saling overlap.

Pada band 2.4GHz hanya ada maksimum tiga (3) kanal saja yang sinyal-nya tidak saling overlap yaitu:

Kanal 1 2.412 GHz

Kanal 6 2.437 GHz

Kanal 11 2.462 GHz

Tampak jelas pada gambar adalah spektrum pancaran sinyal DSSS pada kanal 1, 6 & 11 yang bekerja sekaligus dilihat pada spektrum analizer.

Berdasarkan fakta tersebut, maka jaringan Metropolitan Area Network (MAN) di rancang agar antar station tidak saling mengganggu & interferensi dalam jaringan dapat di minimalkan.

Sebetulnya kita bisa mengembangkan banyak sekali rancangan Metropolitan Area Network (MAN) berbekal keterbatasan peralatan yang ada. Dua (2) buah disain dasar dari MAN dari Wireless LAN yang mungkin digunakan dalam sebuah kota agar tidak saling mengganggu akan dicoba untuk diketengahkan.

Disain Metropolitan Area Network (MAN) dengan Omnidirectional Antenna di Base Station (BTS)

Pada rancangan ini digunakan pada MAN yang menggunakan BTS antenna omnidirectional. Bentuk pancaran antenna omni di idealkan dalam bentuk segi enam untuk memudahkan visualisasi rancangan. Tergantung pada daya pancar & antenna yang digunakan maka radius sebuah sel adalah sekitar 5-7 km.

Karena kita hanya mempunyai kanal 1, 6 & 11 yang tidak saling overlap maka alokasi channel yang paling optimum agar tidak saling mengganggu adalah seperti tampak pada gambar. Kanal 1, 6 & 11 digambarkan dalam warna yang berbeda-beda dan tampak cukup jauh satu sama lain secara spatial (jarak) sehingga gangguan tidak terlalu jauh.

Disain sel pada gambar cukup untuk melingkupi sebuah wilayah / kota seluas 35 x 35 km persegi secara cukup baik. Dalam masing-masing sel, kita dapat menjalankan sekitar 3-10 WARNET tanpa gangguan dari sel lainnya. Sebaiknya WARNET yang bertetangga saling menghubungkan diri menggunakan kabel coax, jangan menggunakan peralatan WLAN lagi – karena akan menghancurkan performance jaringan secara keseluruhan. Jadi total kita dapat mengoperasikan 70-an WARNET dengan tujuh (7) buah BTS. Untuk densitas WARNET yang lebih besar lagi maka kita perlu mengubah disain sel menggunakan antenna sektoral bukan omnidirectional.

Disain Metropolitan Area Network (MAN) dengan 120 Derajat Sectoral Antenna di Base Station (BTS)

Untuk kota yang memiliki kepadatan WARNET yang tinggi disain sel menggunakan amtenna omni tidak lagi mencukupi kebutuhan.

Dengan menggunakan antenna sektoral maka kita dapat membagi wilayah pancaran dari BTS menjadi beberapa sektor tergantung jenis antenna yang digunakan. Dalam contoh ini saya mencoba menggunakan antenna sektoral 120 derajat. Oleh karena itu pada sebuah BTS dapat memberikan servis kepada tiga (3) wilayah servis menggunakan antenna sektoral 120 derajat dengan menggunakan tiga (3) kanal yang berbeda seperti tampak pada gambar. Jika masing-masing kanal mampu untuk di bebani 10-an WARNET maka dengan rancangan tersebut sebuah BTS dapat dibebani sekitar 30-an WARNET oleh sebuah BTS dalam radius 5-7 km dari BTS tersebut. Dengan banyaknya WARNET tersebut maka ongkos sewa frekuensi juga menjadi lebih murah karena dibebankan ke 30 WARNET

Dalam dunia informasi-komunikasi (Infokim), dikenal istilah area network, merupakan daerah cakupan dari jaringan (network) informasi komunikasi. Kita mengenal Local Area Network (LAN) yang mencakup area kecil seperti sebuah bangunan pencakar langit, kampus, hotel, bandara udara, dll.

Untuk cakupan yang luas, Wide Area Network (WAN) atau disebut Metropolitan Area Network (MAN). Selain itu ada juga Personal Area Network (PAN) yang membentuk jaringan terkecil terdiri dari berbagai peralatan electronik dan telekomunikasi dalam suatu ruangan yang sifatnya orang per orang yang lebih mobile.
Saat ini telah berkembang teknologi wireless untuk area network yang langsung bersentuhan dengan orang per orang yaitu PAN dan LAN. Teknologi ini sangat membantu menunjang menjaga tingkat produktivitas.

Untuk wireless PAN (WPAN) dikenal teknologi nirkabel Bluetooth yang mengintegrasikan hampir seluruh Scandinavia. Untuk wireless LAN (WLAN) dikenal teknologi wireless-fidelity (Wi-Fi). Keduanya memanfaatkan berbagai macam teknologi diantaranya adalah:

1. Teknologi narrow-band. Sistim radio dipancarkan dan diterima dalam frekwensi tertentu (tunggal).

2. Teknologi spread-spectrum. Disamping dipancarkan melalui frekwensi tunggal, informasi dipancarkan simultan dalam suatu spektrum frekwensi dan saat ini menggunakan spektrum 2.4 GHz yang tidak diregulasikan.

3. Teknologi frequency-hopping spread-spectrum (FHSS). Karena dipancarkan dalam suatu spread-spectrum, maka terjadi perubahan frekwensi dari waktu ke waktu sesuai pola tertentu (fixed pattern).

4. Teknologi direct-sequence spread-spectrum (DSSS). Redundant bits yang ada dipancarkan dalam spektrum frekwensi yang sama, menjadikan sistim lebih reliable.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More